Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.
Rancho El Búfalo: Ladang Ganja yang Mengubah Sejarah Perang Melawan Kartel
Jumat, 28 Februari 2025 10:39 WIB
Penggerebekan El Búfalo 1984 mengguncang kartel Meksiko, memicu perang narkoba, dan mengorbankan Agen Khusus DEA, Kiki Camarena.
Pada bulan November 1984, operasi besar-besaran diselenggarakan oleh pemerintah Meksiko dengan dukungan dari DEA (Drug Enforcement Administration) Amerika Serikat.
Sebanyak 450 tentara dengan dukungan helikopter, menyerbu Rancho El Búfalo, sebuah ladang ganja raksasa yang terletak di dekat Jiménez dan Camargo, di negara bagian Chihuahua. Di ladang ini, sekitar 10.000 pekerja terlibat dalam penanaman dan panen ganja.
Operasi ini berujung pada penyitaan hampir 1.000 hektare ganja, yang nilainya mencapai jutaan dolar di pasar gelap Amerika Serikat. Ladang ini diyakini mampu memenuhi konsumsi ganja di AS selama berbulan-bulan.
Keberhasilan operasi ini bukanlah sebuah kebetulan; informasi mengenai ladang tersebut berasal dari Enrique “Kiki” Camarena, seorang Agen Khusus DEA yang berhasil menyusup ke dalam lingkaran dalam para bos narkoba di Meksiko.
Kiki Camarena: Penyusupan yang Berakhir dengan Kematian
Kiki Camarena adalah seorang Agen Khusus DEA yang menyamar dan berhasil membangun hubungan erat dengan para pemimpin Cártel de Guadalajara, termasuk Rafael Caro Quintero, Ernesto Fonseca Carrillo (“Don Neto”), Manuel Salcido (“El Cochiloco”), dan Miguel Ángel Félix Gallardo.
Camarena berhasil meyakinkan mereka bahwa ia memberikan perlindungan dan impunitas bagi bisnis narkotika mereka, yang ada mulai dari Guerrero hingga Tijuana. Namun, kartel tidak menyadari bahwa ia sebenarnya sedang mengumpulkan informasi untuk menghancurkan operasi mereka.
Empat bulan setelah penggerebekan El Búfalo, kecurigaan pun muncul. Para pemimpin kartel mulai menyadari bahwa Camarena adalah pengkhianat. Lantas, pada Maret 1985, mereka menculiknya di siang bolong, menyiksanya secara brutal, dan akhirnya membunuhnya.
Dampak Besar: Runtuhnya Kartel Guadalajara
Pembunuhan Kiki Camarena memicu kemarahan besar dari pihak pemerintah Amerika Serikat. Washington langsung memberikan tekanan keras kepada pemerintah Meksiko untuk menangkap para pelaku.
Akibatnya, dalam waktu yang cukup singkat, Rafael Caro Quintero, Ernesto Fonseca Carrillo, Manuel Salcido, dan Miguel Ángel Félix Gallardo ditangkap, sehingga menyebabkan Cártel de Guadalajara kehilangan kepemimpinan utama mereka.
Walaupun demikian, kejatuhan kartel ini justru membuka babak baru dalam sejarah narkotika di Meksiko. Juan José Esparragoza Moreno (“El Azul”), salah satu pemimpin kartel yang paling dihormati, mengusulkan solusi untuk menghindari konflik berkepanjangan: pembagian wilayah kekuasaan.
Berdasarkan keputusan ini, muncullah empat kartel besar yang hingga kini terus mendominasi perdagangan narkotika di Meksiko, antara lain:
- Kartel Tijuana: Dipimpin oleh keluarga Arellano Félix dan Jesús “Chuy” Labra.
- Kartel Sinaloa: Dikendalikan oleh Joaquín “El Chapo” Guzmán Loera dan Héctor Luis “El Güero” Palma Salazar.
- Kartel del Golfo: Di bawah kendali Juan García Ábrego.
- Kartel Juárez: Dipimpin oleh Amado Carrillo Fuentes (“El Señor de los Cielos”).
Rancho El Búfalo: Ladang Ganja yang Dilindungi Militer
Rancho El Búfalo bukan sekadar ladang ganja biasa. Dengan luas lebih dari 3.000 hektare, tempat ini dilengkapi dengan teknologi pertanian modern dan menghasilkan pendapatan yang luar biasa bagi para petani dan masyarakat setempat.
Para pekerja di ladang ini hidup makmur—mereka membeli pakaian, makanan, dan kebutuhan lainnya dalam jumlah yang besar, sehingga—dapat dibilang—telah memberikan dampak ekonomi signifikan bagi daerah sekitar.
Yang mengejutkan, ladang ini dilindungi oleh berbagai institusi pemerintah, termasuk kepolisian dan militer Meksiko. Bahkan, beredar kabar bahwa Menteri Pertahanan Nasional Meksiko saat itu, Juan Arévalo Gardoqui, memiliki hubungan gelap dengan operasi kartel di ladang tersebut.
Kesimpulan
Penggerebekan Rancho El Búfalo pada tahun 1984 menjadi titik balik dalam perang melawan narkotika di Meksiko. Ini bukan hanya menandai kejatuhan Cártel de Guadalajara. Situasi ini segera memicu munculnya kartel-kartel baru yang jauh lebih kuat dan lebih terorganisasi.
Tragedi Kiki Camarena juga menjadi simbol betapa berbahayanya untuk ikut terlibat dalam perang melawan kartel narkoba. Hingga hari ini, pertempuran ini masih berlanjut, dan pengaruh peristiwa di El Búfalo masih terasa dalam dunia perdagangan narkotika internasional.

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...
2 Pengikut

Teori Hegemoni Gramsci: antara Koersi, Konsensus, dan Kesadaran
Selasa, 19 Agustus 2025 14:15 WIB
Negara Integral dan Perang Posisi dalam Teori Hegemoni Gramsci
Minggu, 17 Agustus 2025 16:16 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler